Skip to content

Sudah siap Masuk Akmil? Ini Informasi Ringkas Tentang AKMIL

Menjadi prajurit yang mengabdi terhadap tanah airnya, merupakan hal mulia dan menjadi dambaan banyak orang. Salah satu jalur untuk menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah masuk Akmil atau akademi militer. Akmil merupakan akademi khusus untuk mencetak calon perwira angkatan darat.

Namun, menjadi seorang prajurit bisa dibilang bukan  hal mudah. Seorang prajurit TNI merupakan orang orang terpilih, yang punya dedikasi tinggi, profesional dan tentu saja, mencintai tanah airnya. Selama di akademi, mereka digembleng baik mental, fisik, intelektualnya. Menjadi manusia manusia yang kuat dan tentunya, berjiwa nasionalis dan cinta rakyatnya.

Artikel ini mengulas sedikit tentang sejarah Akmil. Mungkin bisa dijadikan referensi bagi anda yang ingin mengetahui lebih, tentang akademi militer di tanah air. Atau bagi yang terpanggil jiwanya menjaga tanah airnya, ingin menjadi seorang prajurit, bisa membaca tulisan ini untuk setidaknya menambah referensi.

Tentang Akademi Militer

Untuk menjadi prajurit TNI, tidaklah mudah. Memerlukan kerja keras, perjuangan ekstra dan juga semangat mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara. Salah satu jalur bisa menjadi seorang prajurit TNI yakni dengan masuk Akmil atau akademi militer. Di akademi militer inilah  taruna digembleng sampai akhirnya dinyatakan lulus jadi prajurit dengan gelar S.ST.Han atau sarjana terapan pertahanan. Menjadi sebuah akademi bergengsi, lalu bagaimana perjalanan sejarah dari akademi militer sepanjang sejarahnya?

Berikut ini sejarah singkat tentang terbentuknya akademi militer dari waktu ke waktu hingga seperti yang dikenal sekarang ini. Simak selengkapnya ulasanya dibawah ini.

Apa Itu AKMIL?

Akmil adalah sekolah pendidikan untuk cetak perwira angkatan darat. Akademi ini ada di Magelang Jawa Tengah dipimpin seorang gubernur militer. Akmil ini dibiayai negara.

Calon Akademi militer diisi dari lulusan SMA jurusan IPA dan IPS. Nantinya, setelah lulus, mendapat gelar S.ST.Han atau  sarjana terapan pertahanan.

Sejarah AKMIL

Akmil punya sejarah panjang. Bermula dari terbentuknya militer akademi (MA) di jogja tahun 1945. MA sendiri dibentuk Letjen TNI Oerip Soemohardjo, Kepala staf Umum Tentara Rakyat (TKR). MA tutup sementara lantaran alasan teknis tahun 1950. Karena ditutup sementara, taruna angkatan ketiganya di selesaikan di KMA Breds Nederland.

Selain MA, terdapat banyak pendidikan militer di berbagai daerah sebelum akademi militer nasional berbasis di magelang didirikan. Diantaranya yakni, pembentukan sekolah tinggi perwira darurat di Mojoagung, Malang, Jombang  Tangerang, Salatiga, Bukit tinggi, Palembang, Brastagi dan di Parapat. Di Bandung, juga didirikan sekolah perwira dinamai sekolah perwira genie angkatan darat pada 1 januari 1951, yang berubah nama jadi akademi teknik angkatan darat (ATEKAD) tanggal 23 september 1956. Selain itu, di tahun yang sama juga dibentuk pusat pendidikan perwira angkatan darat di bandung, tepatnya pada tanggal 13 januari 1951.

Terbentuknya Akmil

Pada tahun 1952, muncul gagasan pembentukan akademi militer secara nasional. Gagasan ini disampaikan pada saat sidang parlemen oleh menteri pertahanan. Presiden Soekarno selaku panglima tertinggi, akhirnya buka kembali dan resmikan akademi militer nasional di magelang.

Maka kemudian, beberapa pendidikan militer yang ada disatukan, maka terbentuknya akademi militer di Magelang. Sehingga semua akademi militer waktu itu yang mencakup AMN, AAL, AAU, AAK juga disatukan jadi akademi bersenjata republik Indonesia atau AKABRI. AKABRI Magelang diresmikan pada tanggal 29 januari 1967 jadi AKABRI Darat.

AKABRI

Akabri darat terdiri atas dua bagian dalam satu pimpinan. Yaitu Akabri bagian darat dan akabri bagian umum. Akabri darat bertugas didik taruna akabri bagian darat, dari tingkat II sampai tingkat IV. Dan akabri bagian umum didik taruna tingkat 2 selama 1 tahun, akabri bagian umum juga bertanggung jawab untuk didii taruna pada pendidikan dasar keprajuritan chandradimuka. Selanjutnya, Akabri bagian darat namanya diubah jadi akademi militer atau AKMIL.

Di tanggal 1 April 1999, secara resmi Polri terpisah dari tiga angkatan lainya, maka akademi kepolisian (Akpol) pun terpisah dari AKABRI. Nama AKABRI kemudian berubah jadi Akademi TNI, terdiri dari AAL, AAU dan AKMIL.

Pendidikan AKMIL

Pendidikan dasar keprajuritan chandradimuka dan integratif akademi TNI dilaksanakan selama  1 tahun (12 bulan). Pendidikan ini dibawah komando mako akademi TNI. AKMIL juga selenggarakan pendidikan khusus taruna angkatan darat untuk tingkat 2, 3, dan 4.

Pendidikan Politeknik Ilmu Militer

Taruna Akmil mengikuti Pendidikan Politeknik ilmu militer ditempuh dalam waktu 4 tahun. Pendidikan dasarnya yakni chandradimuka dilaksanakan selama 12 bulan, ini diikuti oleh taruna AAU, AAL, dan Akpol/Akademi Kepolisian. Pada tingkat 1 hingga IV dilaksanakan selama 4 tahun.

Calon Taruna Akmil diisi oleh lulusan SMA sederajat, baik jurusan IPA maupun jurusan IPS. Nantinya, Lulusan akmil menyandang gelar S.ST.Han atau sarjana terapan pertahanan.

Nah itulah informasi tentang Akmil atau akademi militer. Terbentuknya akademi militer telah melewati sejarah panjang yang tak lepas dari sejarah TNI sendiri. Tentunya tidak mudah bisa bergabung menjadi taruna akmil dan menjadi seorang prajurit TNI. Harus melalui proses panjang dan berat, berbagai tantangan selama di akademi, baik gemblengan mental, fisik, intelektual merupakan hal wajib. Sehingga memang seorang yang masuk ke akmil, disiapkan menjadi pengabdi bangsa dan negara sebagai seorang prajurit TNI.

Dan untuk persiapan awal setelah lulus SMA atau SMK, kalian harus mendaftar di salah satu bimbel akmil terbaik di Indonesia. Untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan tentang AKMIL lebih mendalam, sehingga ketika ada test masuk AKMIL kalian bisa lebih unggul dari kandidat lainnya.

 

Tags: