Tantrum ialah sebuah ledakan emosi pada anak yang biasanya muncul dengan tanda-tanda seperti keras kepala, menjerit, menangis, berteriak, membangkang ataupun mudah marah. Kebanyakan orang tua mungkin akan merasa frustasi ketika menghadapi anak dengan konfisi tantrum, akan tetapi dibalik kondisi ini Anda juga perlu mengetahui manfaat yang bisa diambil. Mengingat sesuatu yang nampaknya buruk belum tentu sepenuhnya buruk atau tidak bermanfaat. Adapun beberapa di bawah ini ialah manfaat anak tantrum:
- Tantrum menjadikan anak mampu mengungkapkan apa yang dirasakan dan tidak memendamnya sendiri. Salah satu ekspresi yang kerap ditunjukkan saat anak mengalami tantrum ialah menangis dan merengek. Menghadapi hal ini mungkin seorang ibu akan merasa frustasi meski sebenarnya terdapat manfaat yakni menjadikan suasana hati anak menjadi lebih tenang dibandingkan sebelumnya.
- Membantu proses anak belajar, hal ini disebabkan akibat frustasi yang diderita oleh anak yang nantinya akan menjadikan anak lebih pandai dalam mengendalikan diri. Disamping itu, mereka juga akan belajar berkomunikasi dengan baik dan bekerja sama terhadap orang tua serta mengatasi segala bentuk emosi negatif dari dalam dirinya sendiri.
- Mengajarkan anak mengenai batas perilakunya, hal ini merupakan salah satu manfaat dari tantrum yang sangat berpengaruh bagi tumbuh kembangnya nanti. Meski tantrum merupakan senjata anak untuk meminta segala sesuatu, namun lama-kelamaan sikap tegas orang tua bisa mengajarkan mengenai sejauh mana batasan perilaku yang tidak seharusnya dilakukan oleh anak. Dengan demikian, anak akan terbiasa melakukan segala sesuatu dengan batasan-batasan yang telah diajarkan sejak kecil seperti misalnya boleh tidaknya atau baik buruknya sesuatu.
- Lebih mendekatkan anak pada orang tuanya juga termasuk manfaat tantrum yang sangat ampuh, terutama bagi anak-anak yang tiap harinya tidak memiliki banyak waktu bersama orang tua. Mereka cenderung akan mengalami lebih banyak tantrum yang nantinya akan bermanfaat bagi kedua belah pihak. Bagi anak, mereka akan lebih menerima perhatian mengenai apa yang diinginkan dan apa yang dirasakan sedangkan bagi orang tua mereka bisa lebih dekat dan mengenal lebih jauh mengenai keinginan seorang anak yang mungkin masih sulit untuk dipahami secara umum, mengingat minimnya ekspresi anak serta kosa kata yang dikuasai juga belum banyak layaknya orang dewasa.