Skip to content

Orangtua Wajib Tahu, Simak Pentingnya Membangun Komunikasi dengan Anak

Tidak dapat dipungkiri bahwa komunikasi merupakan sebuah kunci dalam hubungan yang harmonis. Baik pada hubungan pertemanan, hubungan asmara, dan tentunya dalam hubungan keluarga antara orangtua dan anak. Seperti dikutip dari sumber fokusjabar.id, Psikolog anak Dian Nirmala S.Psi, M.Psi memaparkan mengenai pentingnya membangun komunikasi dengan anak. Pola komunikasi yang terbuka dalam keluarga sangat dianjurkan untuk diterapkan.

Table of Contents

Manfaat Menjaga Komunikasi dengan Anak

Pixabay.com

Pola perkembangan anak sangat berkaitan erat dengan bagaimana bentuk ia berkomunikasi dengan orangtuanya, yang terbangun sejak anak kecil bahkan sedari lahir. Namun, cukup banyak orangtua yang mungkin tidak menyadari pentingnya hal ini. Meski terkesan sangat sederhana dan mudah untuk dilakukan, melakukan komunikasi dengan anak ternyata memiliki manfaat yang berdampak besar terhadap perkembangannya.

Membangun komunikasi terbuka yang positif dengan anak sejak ia kecil, terbukti mampu mengembangkan kepercayaan diri anak. Selain itu, pola komunikasi yang baik juga membantu membangun rasa harga diri si kecil, anak akan merasa lebih berharga sehingga dapat membangun konsep diri yang positif, serta bisa membantu anak dalam membangun hubungan dengan orang lain di lingkungan sekitarnya.

Mungkin beberapa kali anda melihat anak kecil yang sangat pemalu di depan umum, hal ini sangat mungkin disebabkan karena komunikasi antara orangtua dengan anak yang kurang terjalin dengan baik. Membangun komunikasi dengan anak yang terjalin baik, dapat membuat hubungan dalam keluarga terasa lebih menyenangkan. Sebaliknya, komunikasi yang terjalin dengan buruk, bisa mengakibatkan anak tidak hormat kepada orangtua.

Bahkan, komunikasi yang terjalin buruk juga bisa berdampak pada seringnya terjadi pertengkaran di dalam keluarga. Serta membuat si kecil tumbuh dengan perasaan tidak berharga di dalam dirinya. Ia akan tumbuh dewasa tanpa tahu bagaimana caranya menyampaikan perasaan atau isi hatinya. Lebih sering curhat dan mengumbar masalah di media sosial, daripada harus bercerita kepada orangtua.

Jika sudah seperti itu, sulit sekali untuk saling menumbuhkan rasa percaya antara orangtua dan anak. Komunikasi yang dibangun baik akan mempererat hubungan keluarga, antara anak dengan orangtuanya. Hal ini tentu bisa membantu orangtua dalam memahami setiap perkembangan serta masalah pada anak anaknya. Setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda beda di tiap usianya.

Dengan komunikasi, anda sebagai orangtuanya bisa mengetahui seperti apa anak anda. apa yang mereka sukai, apa yang tidak mereka sukai, pada bidang apa mereka tertarik, atau dalam hal apa mereka kesulitan. Dengan begitu, saat mereka sudah dewasa nanti anda bisa mengarahkan minat serta bakatnya kepada hal yang baik. Bukan malah memaksakan sesuatu yang menurut anda baik, padahal si anak sendiri tidak menyukai bidang tersebut.

Beberapa psikolog juga telah menemukan bahwa membangun komunikasi dengan anak, akan membuatnya memiliki risiko yang lebih rendah untuk berbuat sesuatu yang buruk. Seperti narkoba, merokok, minum minuman beralkohol, tawuran atau tindak kekerasan lainnya, serta penyimpangan seksual. Jadi berusahalah untuk menemukan pola komunikasi yang baik dengan anak anda, agar membuat si kecil nyaman akan hal tersebut.

Beberapa anak mungkin tidak terlalu nyaman jika orangtuanya mengetahui setiap apa yang ia lakukan. Jadi kuncinya adalah menjadi ingin tahu tanpa mengganggu aktivitas serta privasi mereka. Komunikasi yang diharapkan yaitu komunikasi yang efektif, karena komunikasi efektif bisa menimbulkan kesenangan, pengertian, pengaruh sikap, serta hubungan yang menjadi lebih baik antara orangtua dan anak.

Artinya, bagaimana orangtua bisa menggunakan pola komunikasi yang lebih fleksibel. Misalnya apa yang anda katakan tetap penting, tetapi masih memungkinkan anak untuk mengemukakan pikirannya, baik berupa pendapat, ide, maupun saran. Pola komunikasi seperti ini bisa membuat anak mampu mengatasi masalah, karena terdapat interaksi dalam komunikasi. Tentunya tanpa menghilangkan eksistensi, dengan tetap memperhatikan norma norma yang berlaku.

Tidak Hanya Berbicara, Tapi Juga Mendengarkan Anak

Pixabay.com

Membangun komunikasi dengan anak yang baik tidak hanya melibatkan berbicara saja, tetapi juga harus dibarengi dengan mendengarkan si anak. Jadi terdapat komunikasi dua arah yang terjadi antara orangtua dan anak. Kemampuan anda dalam mendengarkan juga sangat penting untuk membangun sebuah pola komunikasi yang efektif. Selain kemampuan mendengarkan, terdapat juga beberapa cara untuk membangun komunikasi yang baik.

Seperti meluangkan waktu beberapa saat di setiap hari untuk berbicara serta mendengarkan anak. Anda bisa menanyakan bagaimana kegiatannya di sekolah, bagaimana keseruannya dengan teman teman, dan lain sebagainya. Jadi jangan hanya bertanya mengenai nilai ujian matematikanya saja, anak akan merasa anda seperti satpam yang siap memarahi jika ia mendapat nilai yang jelek.

Jika anak sedang bercerita, maka sebaiknya anda mendengarkannya dengan seksama. Sebisa mungkin anda hanya fokus mendengarkan si kecil, tidak sambil memegang smartphone atau menonton televisi. Membangun komunikasi dengan anak seperti ini juga bisa mengajarkannya bagaimana cara menjadi pendengar yang baik, dan menghargai orang lain. Anda juga bisa mendorongnya untuk mengungkapkan berbagai macam ide maupun opini terhadap suatu hal.

Biarkan anak bertanya apapun kepada anda, dan sebisa mungkin beri si kecil jawaban yang baik. Ini merupakan salah satu bentuk komunikasi efektif yang positif yaitu berbicara dan mendengarkan secara bergantian, antara orangtua dan anak. Jangan takut untuk mengkritik atau menyalahkan anak jika ia keliru. Namun jangan sampai berteriak, atau bahkan berkata kasar yang bisa menyakiti hati anak. Ingat, anda merupakan panutan baginya.

Dan anak anda akan melakukan identifikasi serta meniru berbagai macam perbuatan anda. Bahkan jika yang anda lakukan termasuk perbuatan buruk sekalipun, karena ia masih belum paham dan tidak dapat memilah mana yang seharusnya ia tiru dan mana yang seharusnya tidak. Oleh karena itu, anda harus berhati hati dalam bersikap di depan si kecil. Membangun komunikasi dengan anak perlu adanya tutur kata yang baik dan positif. Dengan begitu, anak akan tumbuh dengan baik.

Pada akhirnya di mata anak, orangtua akan menjadi figur idola yang kesehariannya merupakan sebuah contoh yang patut untuk ditiru. Dengan memainkan peran sebagai orangtua dengan sebaik mungkin dalam mengasuh serta mendidik anak, maka anak juga akan tumbuh secara optimal dengan karakter yang kuat. Jika anda ingin mendapat informasi bermanfaat lainnya mengenai kehidupan keluarga, maka anda bisa berkunjung ke situs fokusjabar.id.

Tags: