Jembatan Barito adalah jembatan yang dibangun di atas Sungai Barito, Provinsi Kalimantan Selatan. Jembatan yang jaraknya sekitar 15 km dari Kota Banjarmasin ini termasuk dalam Kabupaten Barito Kuala dan merupakan bagian vital dari jalur transportasi Trans Kalimantan dari Banjarmasin ke Palangka Raya maupun sebaliknya.
Sering juga disebut Jembatan Pulau Bakut, jembatan ini membentang sepanjang 1.082 meter di mana 800 meter melintasi Sungai Barito dan 200 meter melintasi Pulau Bakut,ย yaitu pulau kecil (delta) yang ada di bawahnya.
Hal ini membuat jembatan yang satu ini tercatat di dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai jembatan gantung terpanjang yang ada di Indonesia.
Jembatan Barito terdiri dari jembatan utama dan jembatan pendekat, sementara ketinggian ruang bebas jembatan di bawahnya sekitar 15 โ 18meter. Oleh karena itulah bagian bawah jembatan ini masih dapat dilalui oleh kapal kecil seperti kapal tongkang.
Sebelum ada jembatan ini, masyarakat sekitar yang ingin sampai ke Banjarmasin dari Palangka Raya maupun sebaliknya sangat mengandalkan sarana transportasi air untuk melintasi sungai, seperti boat atau kapal bermotor.
Dengan adanya jembatan yang diresmikan pada tahun 1997 ini, transportasi dari Kalimantan Selatan ke Kalimantan Tengah maupun sebaliknya menjadi mudah dan cepat. Oleh karena itulah jembatan ini memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat setempat.