Kita tentunya sudah tidak asing dengan istilah daftar pustaka. Daftar dari berbagai sumber referensi yang anda gunakan dalam pembuatan sebuah makalah atau penelitian ini hampir selalu ada dan diperlukan untuk ditulis pada setiap tugas akademisi anda. Bermacam-macam sumber yang dijadikan sebagai referensi tidak serta merta memiliki aturan penulisan yang sama. Salah satunya ketika anda mengambil sebuah informasi dari internet sebagai sumber referensi, maka terdapat beberapa gaya penulisan daftar pustaka yang bisa dilalakukan.
Jenis Penulisan Daftar Pustaka dari Internet
Terdapat beberapa gaya penulisan daftar pustaka dari internet yang bisa anda gunakan bergantung pada peraturan penulisan yang telah ditetapkan oleh lembaga Pendidikan tempat anda menuntut ilmu. Masing-masing gaya penulisan memiliki perbedaannya masing-masing.
-
Penulisan daftar pustaka menggunakan ASA Style (American Social Assosciation)
Penulisan daftar pustaka menggunakan gaya ini memiliki urutan yang dimulai dengan nama penulis yang dibalik diikuti tahun terbit artikel yang telah diakses. Judul artikel yang dijadikan sebagai referensi ditulis setelahnya dengan gaya miring. Kemudian tulis nama website dan terakhir tulis tanggal terbitnya artikel.
Contoh:
Sikumbang, Haris. 2022. Globalisasi dan Media. Kompas.com. 1 juni 2020.
-
Penulisan daftar pustaka menggunakan APA Style (American Psychological Association)
Penulisan daftar pustaka menggunakan gaya ini menuliskan nama situs tempat anda mengakses artikel pada urutan pertama. Diikuti dengan judul artikel dan waktu ketika anda mengakses artikel tersebut lalu tulis โdariโ yang dilanjutkan dengan penulisan alamat situs lengkap.
Contoh:
Tekno.com. 11 Juli 2019. Android Sebagai Pilihan Terbaik. Diakses pada 5 Januari 2021 dari https://www.Tekno.com/Android-Sebagai-Pilihan-terbaik/
-
Penulisan daftar pustaka menggunakan MLA (Modern Language Association)
Penulisan daftar pustaka menggunakan gaya ini diawali dengan penulisan judul artikel yang dijadikan sebagai referensi. Selanjutnya penulisan nama situs lalu tanggal artikel tersebut dibuat. Waktu pengaksesan artikel dituliskan setelahnya diikuti dengan penulisan URL.
Contoh:
Tips Menjaga Berat Badan. Sehat.com. 15 Mei 2017. 18 Desember 2020. https://www.Sehat.com/Tips-Menjaga-Berat-Badan/
Kriteria Situs yang Layak Dijadikan Sebagai Rujukan
Tidak semua situs yang berada di internet bisa anda jadikan sebagai rujukan informasi dalam pembuatan makalah atau penelitian anda. Situs-situs yang ilegal dan tidak terjamin keaslian informasinya sehingga tidak bisa dipertanggung jawabkan menjadi salah satu alasan perlunya standarisasi bagi situs di internet yang bisa dijadikan sebagai sumber referensi. Situs yang bisa anda jadikan sumber rujukan dapat dilihat dari domain pada situsnya. Beberapa domain yang dapat dijadikan sebagai sumber rujukan adalah:
- .ac.id yaitu domain resmi akademik
- .or.id yaitu domain resmi organisasi
- .go.id atau .gov yaitu domain resmi pemerintahan
- .mil.id yaitu domain resmi kemiliteran
- .edu yaitu domain resmi kependidikan
Website dengan domain seperti diatas dapat anda jadikan sebagai rujukan informasi karena jepas kepemilikannya serta dapat dipertanggungjawabkan. Selain website yang dapat dijadikan sumber rujukan, ada juga website yang tidak layak anda jadikan sebagai sumber rujukan, yaitu website seperti Wikipedia.com, blogspot.com, wordpress.com dan website lain yang tampak meragukan. Website yang memiliki banyak iklan di dalamnya juga patut diragukan validitas informasinya. Ketiga website tersebut dapat menjadi pengcualian jika penulis artikel elektronik memberikan informasi identitas yang jelas sehingga bisa dipertanggungjawabkan.
Penulisan daftar pustaka dari internet dengan berbagai gaya penulisan tersebut tentunya cukup rumit dan memerlukan ketelitian serta kejelian dalam penulisannya. Jika anda merasa ragu dan mempertanyakan kesesuaian penulisan daftar pustaka anda dengan kaidah yang berlaku, anda bisa menggunakan jasa penulis artikel untuk membantu anda menulis daftar pustaka dengan baik dan benar.